Fungi
Jamur (Fungi) merupakan kelompok organisme
eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Meskipun fungi pernah
dikelompokkan ke dalam Kingdom Tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang
umumnya berbeda dari eukariota lainnya apabila ditinjau dari cara memperoleh
makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksinya (Campbell,
2003).
Sifat Fungi
Fungi termasuk eukariot dan memiliki
sifat-sifat tertentu sama dengan tumbuh-tumbuhan, seperti memiliki dinding sel,
vakuola berisi getah sel dan dengan mikroskop dapat diamati aliran plasma yang
baik dan juga sifat nyata ketidakmampuan untuk bergerak. Fungi tidak mengandung
pigmen fotosintesis dan bersifat C-heterotrof. Fungi tumbuh pada kondisi aerob
dan memperoleh energi dengan mengoksidasi bahan organik. Fungi menunjukkan
diferensiasi yang sederhana, dan juga hampir tidak ada pembagian kerja
(Schlegel, 1994a).
Fungi tidak mempunyai klorofil, sehingga
hidupnya terpaksa bergantung dari zat-zat yang telah dibuat oleh organisme lain
(Dwidjoseputro, 1978). Fungi memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya
sehingga disebut organisme heterotrofik. Sebagai makhluk heterotrof, fungi dapat bersifat parasit obligat, parasit
fakultatif, atau saprofit (Anonim, 1995).
- Parasit obligat
Merupakan sifat fungi yang hanya dapat hidup pada
inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup.
Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi
paru-paru penderita AIDS).
- Parasit fakultatif
Adalah fungi yang bersifat parasit jika mendapatkan
inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak
mendapatkan inang yang cocok.
- Saprofit
Merupakan
fungi pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati.
Fungi saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati
seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi
molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah
diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap
bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan
oleh inangnya.
Klasifikasi Fungi
Sistem klasifikasi fungi didasarkan
pada ciri-ciri spora seksual dan tubuh buah yang ada selama tahap-tahap seksual
dalam daur hidupnya. Menurut
Alexopoulus (1962), Thallophyta yang tidak berklorofil dibagi atas
(Dwidjoseputro, 2003):
- Phylum Schizomycophyta (bakteri)
- Phylum Myxomycophyta (jamur lendir)
- Phylum Eumycophyta (jamur benar)
Berdasarkan
pada cara dan ciri reproduksinya, Phylum Eumycophyta terbagi atas empat kelas (Pelczar
dan Chan, 1986), yaitu :
- Kelas Phycomycetes (zygomycetes)
Kelas ini meliputi fungi tingkat rendah, dimana benda vegetatifnya
berhifa bercabang-cabang beberapa kali, berinti banyak dan tidak bersekat.
Sebagian besar fungi berderajat rendah menghasilkan spora dalam sporangium.
Bentuk yang primitif, yang disesuaikan untuk hidup dalam air membentuk spora
dan gamet yang mampu bergerak. Fungi jenis ini dapat bereproduksi secara
aseksual maupun seksual dan merupakan pathogen oportunis yaitu tidak dapat
menyebabkan penyakit pada inang sehat, tetapi menyebabkan mikosis pada inang
terkompromi.
Contoh :
Contoh :
Rhizopus oryzae
- Kelas Ascomycetes
Kelas ini mempunyai ciri yaitu pembentukan askus yang merupakan tempat
dihasilkannya askospora. Beberapa askomiset membentuk tubuh buah atau askokarp
yang melindungi askus bersama askosporanya. Secara aseksual, jamur uniseluler
memperbanyak diri dengan membentuk tunas sedangkan pada jamur multiseluler
melalui pembelahan biner dan pembentukkan konidia dalam jumlah besar. Jamur ini
hidupnya ada yang parasit, saprofit, dan ada pula yang bersimbiosis dengan
ganggang membentuk Lichenes. Jamur ini mempunyai miselium yang bersekat-sekat.
Contoh spesies dari kelas ini adalah Sacharomyces
cerevisae, Neurospora sitophila, Peniciliium notatum, Aspergillus oryzae,
dan lain-lain.
Pennicilium notatum Sacharomyces cereviseae
- Kelas Basidiomycetes
Basidiomycetes dipandang sebagai fungi yang perkembangannya paling tinggi
di antara kelompok fungi. Organ yang khas pada basidiomycetes yaitu basidium,
sebuah sel cendawan yang terdapat di ujung, yang sesuai dengan askus. Dari
basidium ini lazimnya dipisahkan ke luar empat basidiospora. Basidiospora ini
berinti tunggal dan haploid. Seperti juga askospora, basidiospora ini juga
merupakan hasil plasmogami, kariogami dan meiosis. Miset basidiomiset terdiri
dari hifa-hifa berseptum. Fungi ini merupakan basidiomiset patogenik yang
paling penting pada manusia dan dapat menimbulkan kriptokokosis. Banyak jamur
yang bersifat sangat beracun dan mengandung mikotoksin. Contoh spesies dari
kelas ini adalah Volvariella
volvacea, Puccinia graminis, dan lain-lain.
Ganoderma lucidum
- Kelas Deuteromycetes
Kelas ini meliputi fungi yang tingkat reproduksinya belum jelas sehingga
fungi jenis ini dinamakan juga fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Dan
sebagian besar fungi patogenik pada manusia adalah Deuteromycetes. Fase
saprofiliknya berbentuk miselium dan fase parasitiknya banyak ditemukan pada
khamir. Contoh spesies dari kelas ini adalah jamur oncom. Sebelum diketahui
pembiakan generatifnya jamur oncom dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan
generatifnya yang berupa askus namanya
diganti menjadi Neurospora sitophila
dan dimasukkan ke dalam kelas Ascomycotina.
Alternaria alternata
Microsporum sp
Alternaria alternata
Microsporum sp
No comments:
Post a Comment