Embrio merupakan bagian
yang mengawali organisasi tumbuhan yang strukturnya terdiri dari jaringan
meristematis yang mampu berdiferensiasi, karena terdiri dari protoderm,
prokambium, dan meristem dasar. Hasil perkembangan zigot adalah embrio.
Embrio dikotil terdiri dari :
Ø
Sumbu
embrio dengan kotiledon
Ø
Epikotil
di atas kotiledon
Ø
Hipokotil
di bawah
Ø
Plumula
( embriogenik shoot ) ujung epikotil
Embriogenesis adalah tahapan perkembangan zigot / sel / jaringan / organ
menjadi tanaman lengkap. Jadi, selain dari zigot dapat melalui sel – sel
somatik, hasilnya disebut embrio somatik dapat alami atau melalui teknik in
vitro (kultur jaringan).
Perkembangan
Embrio
Kutub kalaza
merupakan tempat utama yang mampu melanjutkan pertumbuhan.
Kutub mikrofil
berfungsi vegetatif yang akan menghasilkan suspensor yang dapat mengalirkan
nutrisi.
Stadium
Diferensiasi Awal ( Proembrio )
Zigot yang bersel
satu terbagi dua,umunya diawali pada dinding horisontal yang akan diikuti oleh
dinding vertikal atau dinding yang miring.
Klasifikasi
Embrio
Hasil penelitian
embriogeni yang dihubungkan dengan ontogeni pada tipe – tipe embrio yang
berbeda, yaitu pada :
Bahan – bahan seluler dalam pembentukan embrio sehingga
dapat dibedakan bentuk suspensornya.
Awal pembentukan dari sel apek dan sel basal atau hanya
dari bagian apek saja.
Posisi
dinding pemisah tegak atau horizontal.
Embriogeni Dikotiledone
1.
Tipe
onagrad atau tipe crusifer, ranunculaceae, annonaceae, onagraceae, cruciferae,
pedaliaceae, schrophulariaceae.
2.
Tipe
asterad, balsaminaceae, vitaceae, violaceae, dan compositae.
3.
Tipe
caryophyllad, crassulaceae, haloragaceae, dan caryophyllaceae.
4.
Tipe
sotanad, campanulaceae, theaceae, linaceae, dan solanaceae.
5.
Tipe
chenopodiad, baraginaceae, chenopodiaceae.
Pada kebanyakan embrio
angiospermae zigot membelah secara melintang yang menghasilkan sel apikal ( ca
). Akan tetapi, pada zigot Lorantaceae membelah vertical dan pada Triticum
sp obliq ( miring ).
Perkembangan embrio dari dua sel, pembentukan organ dari embrio disebut
proembrio. Pada proembrio dua sel, basal sel tetap belum membelah atau
mengalami pembelahan melintang menjadi dua sel m dan c1. Pada kasus berikutnya
apakah pembelahan sel apikal melintang atau vertikal empat sel proembrio adalah
linier atau bentuk T ( 12 – A – C ).
Pada proembrio yang linier dua sel anak dari ca, dua pembelahan vertikal
terdapat bentuk T. Bentuk proembrio T dapat membentuk oktan dari suatu konfigurasi
yang berbeda, dimana semua sel terdapat dalam baris yang sama ( q ). Suatu
quadran aksial dikelilingi oleh 4 sel perifer ( 12 – 2C ). Jadi, pada
angiospermae terdapat dua tipe konfigurasi, yaitu :
a.
Komponen – komponen sel disusun dalam dua baris masing –
masing empat sel ( beta, capsela, poa, sagitaria ).
b.
8 sel terdapat dalam satu baris ( lactuca, muscari ).
Berdasarkan pada pembelahan sel apikal ( ca ) pada proembrio 2 sel dan
kontribusi sel basal ( cb ) dan sel apikal ( ca ) pada pembentukan embrio
dikenal 5 tipe embriogeni :
1.
Sel apikal dari proembrio 2 sel membelah memanjang.
- Sel basal memegang peranan kecil atau tidak ada pada
perkembangan embrio disebut tipe crucifer atau tipe onagrad.
- Sel basal dan sel apikal memberi sumbangan pada
perkembangan embrio disebut tipe asterad.
Contoh :
Balsaminaceae, Vitaceae, Compositae
2.
Sel apikal dari proembrio 2 sel membelah melintang.
a.
Sel basal memegang peranan yang sedikit atau tidak ada
pada perkembangan embrio.
b.
Sel
basal biasanya membentuk suspensor disebut tipe solanad ( Campanulaceae, Theaceae,
Solanaceae )
c.
Sel
basal tidak lagi mengalami pembelahan dan suspensor jika ada selalu berasal
dari apikal disebut tipe caryophyllad.
Contoh : Crassulaceae, Caryophyllaceae
d.
Sel
basal dan sel terminal memberi sumbangan turut serta pada perkembangan embrio
disebut tipe chenopodial.
Contoh : Boraginaceae, Chenopodiaceae
Kelima tipe embriogeni terdapat pada tanaman dimana pembelahan pertama dari
zigot adalah melintang. Dengan demikian, sel apikal dan sel basal dibentuk.
Perkembangan dari
embrio dikotil pada ( Ranunculaceae ) tipe embrio onagrad.
§ Zigot
membelah
ca-sel apikal ( kecil )
cb-sel basal ( besar )
§ Sel cb
membelah menjadi c1 dan m, sel ca membelah menjadi 2 sel bentuk T, yaitu
proembrio 4 sel terbentuk.
§ Dari sel
cb, sel c1 membelah lagi menjadi sel n dan n1
§ Kedua sel
tersebut kemudian membelah lagi membentuk barisan linier terdiri dari 3 atau 4
sel suspensor. Sel m dn turunannya membelah oleh pembelahan vertikal membentuk
4 sampai 6 sel.
No comments:
Post a Comment