Orang-orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan yang pertama (Norman Vincent Peale)

Pageviews last month

Search This Blog

Thursday 9 February 2012

Metode Perkiraan Jumlah Terdekat (MPN)


Perkiraan jumlah terdekat (JPT) pada perhitungan bakteri didasarkan atas asumsi bahwa bakteri tersebar normal dalam medium cair, yang berarti bila diamati berulang-ulang sampel dengan takaran yang sama dari suatu sumber dapat diharapkan mengandung jumlah rata-rata yang sama, biarpun antara sampel yang satu sedikit lebih atau kurang dari pada yang lain. Jumlah rata-rata ini adalah jumlah perkiraan terdekat. Jika jumlah organism besar, perbedaan antara jumlah sampel akan menjadi kecil, hasil hitungan masing-masing sampel akan lebih mendekati rata-rata. Bila jumlah organism kecil perbedaan akan relatif besar (Usman, 1986).
Bila suatu cairan mengandung 100 organisme per 100 mL, maka sampel 10 mL akan mengandung rata-rata 10 organisme. Beberapa diantara sampe-sampel itu dapat mengandung lebih atau kurang, tetapi tidak mungkin ada sampel yang tidak mengandung bakteri sama sekali. Bila sampel-sampel ini ditanamdalam medium pembiakan, tiap sampel dapat diharapkan akan memperlihatkan pertumbuhan.
Demikian pula sampel-sampel 1 ml akan mengandun rata-rata masing-masing 1 organisme. Sampel-sampel 0,1 ml dapat diharapkan mengandung hanya satu organisme diantara sepuluh sampel, dan bila ditanam kebanyakan tidak memperlihatkan pertumbuhan.
Dalam metode MPN / JPT, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi medium cair yang di inokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut mengandung satu sel jasad renik, beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel, sedangkan tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian, setelah inkubasi diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung, yang dinyatakan sebagai tabung positf, sedangkan tabung lainnya negative ( Fardiaz, Srikandi. 1992).
Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung jumlah jasad renik didalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspense 1:10 dari contoh tersebut. Grup jasad renik yang dapat dihitung dengan metode MPN juga bervariasi tergantung dari medium yang digunakan untuk pertumbuhan
Air tanah mengandung zat-zat organik maupun zat-zat anorganik dan oleh karena itu merupakan tempat baik bagi kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme-mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama dia dalam air yang mrngandung zat-zat anorganik. Sel-sel yang mati merupakan bahan organik yang memungkinkan kehidupan mikroorganisme-mikroorganisme yang heteotrof. Temperatur turut menentukan populasi dalam air. Temperatur sekitar 30 °C atau lebih sedikit baik sekali bagi kehidupan bakteri pathogen yang berasal dari hewan maupun manusia. Sinar matahari, terutama sinar ultraugunya , memang dapat mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus sinar ultraungu ke dalam air tidak seberapa. (Dwidjoseputro, 1998). Contohnya bakteri golongan Coliform yang  merupakan bakteri yang dapat hidup hanya pada usus hewan mammalia termasuk manusia. Penyebaran kotoran baik manusia dan hewan yang tidak terkontrol dalam lingkungan perairan dapatmenyebabkan lingkungan perairan tercemar oleh bakteri ini. 
Kontaminasi yang mencemari air digolongkan kedalam tiga kategori yaitu kimiawi, fisik dan hayati. Kontominan-kontaminan tertentu dalam setiap kategori ini dapat mempengaruhi nyata terhadap kualitas air (Peclzar, 1986).
Kontaminan tersebut mempunyai potensi sebagai pembawa mikroorganisme patogenik sehingga air dapat membahayakan kesehatan dan kehidupan bagi manusia.Terdapat berbagai jenis penyakit yang bersumber dari air. Penyakit yang bersumber dari air disebabkan karena meminum air yang tercemar oleh mikroorganisme. Sebenarnya sumber infeksi tersebut bukan bersumber dai airnya, melainkan tinja yang berasal dari manusia tau hewan yang telah mencemari air tersebut. Tinja tersebut mengandung pathogen-patogen enterik bila bersumber dari orang yang sakit atau penular penyakit. Pemindahn organisme-organisme penyakit yang bersumber dari air tersebut dapat terjadi secra langsung daripada ini, contohnya pemindahan organisme dapat terjadi dari ekstreta penderita ke mulut orang lain lewat tangan atau benda-benda yang secara potensial tercemari mikroorganisme patogenik. Adapun penyakit-penyakit yang bersumber dari air yang tercemar oleh mikroorganisme yang pathogen antar lain :

  1. Demam tifoid
Merupakan penyakit menular yang akut dan disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Gejalanya seperti demam, perut gembung, sukar buang air besar, pusing, lesu, tidak bersemangat, susah buang air besar, lesu, mual dan muntah. Bakterinya dapat dijumpai dalam tinja baik Selma sekit maupun selama masa penyembuhan. Pencehannya yang dapat dilakukan yaitu dengan sanitsi yang baik, penular penyakit harus dikenali dan dicegah agar tidak menangani pengelolahan dan penanganan makanan

  1. Shigellosis
Lebih dikenal dengan disentri basilar yaiyu suatu reaksi peradangan akut saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri golongan genus Shigella. Penyakit ini dapat menyebabkan kehilangan zat alir dan elektrolit seperti garam dan mineral.

  1. Kolera
Merupakan sutau penyaki akut yang disebabkan oleh enterotoksin yang dihasilkan oleh Vibrio cholerae yangmembentuk koloni di dalam usus kecil. Gejalanya meliputi muntah-muntah, buang air besar seperti air beras dalam jumlah yang banyak sehingga menyebabkan dehidrasi, kehilangan elektrolit dan naiknya keasaman darah. Bila tidak diobati penyakit tersebut dapat menyebaban kematian. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu menjaga kebersihan pribadi dengan baik, air yang digunakan untuk minum haruslah air bersih dan steril.

  1. Disentri ameba (amebiasis)
Merupakan penyakit pada manusia dan hewan-hewan lain yang disebabkan oleh amoeba jenis Entamoeba histolytica. Gejala-gejala seperti diare sewaktu-waktu sampai diare berat yang kadag-kadang mematikan. Pada kasus yang berat, mikroorganisme tersebut dapat menyerang selaput lender usus sehingga dapat meyebabkan luka. Pencegahannya dengan menjaga kebersihan lingkungan terutama air yang bersih.Organisme penyebab penykit-penyakit tersebut terdapat dalam tinja atau air seni orang yang menderita infeksi dan ketika dibuang dapat memasuki kumpulan air yang pada akhirnya berfungsi sebagai sumber air minum. Sejlan dengan hal tersebut maka harus ada prosedur untuk memeriksa air dan menetapkan kualitas mikroorgansimenya, metode pemurnian hari untuk menyediakan air minum yang aman dan fasilitas tempat pembersihan air sebelum dibuang dan digunakan. Pada pemeriksaan mikroorganisme terhadap air yang menentukan aman atau tidaknya untuk diminum dapat digunkan mikroorganisme indikator. Istilah tersebut sebgaiaman digunkan dalam analisis air mengacu pada sejenis mikroorganisme yang kehadirannya dalam air merupakan bukti bahwa air tercemar oleh bahan tinja manusia atau hewan-hewan berdarah panas. Artinya terdapat peluang bagi berbagai macam mikroorganisme patogenik, yang secara berkala terdapat dalam saluran pencernaan, untuk masuk ke dalam air tersebut. (Peclzar, 1986).
 Beberapa ciri penting suatu organisme indikator antara lain:
·           Terdapat dalam air tercemar dan tidak ada dalam air yng tidak tercemar.
·         Terdapat dalam air bila ada patogen.
·           Mempunyai kemampuan bertahan hidup yang lebih besar daripada patogen.
·         Jumlah mikroorganisme indikator berkolerasi dengan kadar polusi.
·         Mempunyai sifat yang seragam dan mantap.
·         Tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.
·         Terdapat dalam jumlah yang lebih banyak daripada patogen.
·         Mudah dideteksi dengan teknik- teknik laboratorium yang sederhana.

Beberapa spesies atau kelompok bakteri telah dievaluasi untuk menentukan sesuai tidaknya untuk digunakan sebagai mikroorganoisme indicator. diantara organisme-organisme yang dipelajari yang hampir memenuhi semua persyaratan sebagai mikroorganisme indicator yang ideal yaitu bakteri golongan Coliform terutama Escherichia coli, bakteri tersebut dianggap sebgai indicator polusi tinja yang dapat diandalkan.Escherichia coli merupakan penghuni normal saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas. Pada umumnya tidak patogenoik. Anggota lainnya kelompok Coliform adalah Ksebsiella pneumoniae yang tersebar luas dialam. Terdapat ditanah air, padi-padian, dan juga pada saluran pencernaan manusia dan hewan. Enterobacter aerogenes, sejenis bakteri Coliform yang terdapat pada saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas, juga terdapat di tanah, air dan produk-produk diari. Coliform sebagai suatu kelompok dicirikan sebagai dicirikan sebagai baktri berbentuk batang gram negative, tidak membentuk spora, aerobic dan anaerobic fakultatif yang memfermentasi lactose dengan menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu 35°C (Pelczar,1986)  .
            Kelompok Coliform mempunyai beberapa ciri yang juga dimiliki oleh anggota genus lainnya seperti Salmonella dan Shigella yaitu dua genera yang mempunyai spesies-spesies enteric patogenik. Namun, ada perbedaan biokimiawi utama yang nyata yaitu bahwa Coliform dapat memfermentasi lactose dengan menghasilkan asam dan gas sedangkan Salmonella dan Shigella tidak memfermentasi lactose. Sebagaimana akan menjadi jelas kemudian, fermentasi lactose merupak kunci di dalam prosedur laboratorium untuk menentukan potabilitas air.
Dalam metode MPN, dari setiap pengenceran dimasukan 1 ml masing-masing ke dalam tabung yang berisi edium, dimana untuk setiap pengenceran digunakan tiga atau lima seri tabung. Setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, dihitung jumlah tabung yang positif, yaitu tabung yang ditumbuhi jasad renik yang ditandai dengan timbulnya kekeruhan. Misalnya pada pengenceran pertama ketiga tabung menghasilkan hasil yang positif, pada pengenceran kedua tabung positif, pada pengenceran ketiga satu tabung positif, dan pada pengenceran terakhr tidak ada tabung yang positif. Kombinasinya menjadi 3,2,1,0 dan jka diambil tiga pengenceran yan pertama kmobinasinya akan menjadi 3,2,1. Angka kombinasi ini kemudian ini kemudian dicocokan dengan table MPN, dan nilai MPN dapat dihitung sebagai berikut :
MPN contoh = Nilai MPN dari tabel x 1/pengenceran tabung tengah
Metode MPN dapat digunakanuntuk menghitung jumlah jasad renik tertentu yang terdapat diantara campuran jasad renik lainnya. Sebagai contoh, jika digunakan Lactose Broth maka adanya bakteri yang dapat menfermentasi laktosa ditunjukan dengan terbentuknya gas didalam tabungdurham. Cara ini biasa digunakan untuk menentukan MPN Coliform terhadap air atau minuman karena bakteri Coliform termasuk bakteri yang dapat menfermentasi laktosa.
Bakteri golongan Coliform merupakanbakteri yang hidup hanya pada usushewan gologan Mammalia termasuk manusia. Penyebaran kotoran baik manusia dan hewan yang tidak terkontrol dalam linkungan perairan dapat menyebabkan lingkungan perairan tercemar oleh bakteri ini.
Ada tiga dasar untuk mendeteksi keberadaan bakteri golongan Coliform  dalam air, yaitu :
1.      Uji pendugaan ( Presumtive test )
2.      Uji Lanjutan ( Confirmed Test )
3.      Uji Pelengkap ( Complete Test )
Pengujian – pengujian ini dugunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri golongan Coliform yang merupakan indicator terkontaminasi lingkungan perairan oleh fekal ( faeces hewan mammalian ). Bakteri Coliform adalah bakteri gram negative, batan tidak berspora dan mampu melakukan fermentasi laktosa dengan menghasilkan asam dan gas yang terbentuk setelah dieramkan selama 24 jam pada suhu 37ÂșC.

No comments:

Post a Comment